Wednesday, August 15, 2012

Love isn't a Magic


Aku pikir kisahku ini sama persis dengan sebuah certita ftv yang berjudul “Love is Magic” yang hanya berbeda di endingnya saja. Jika di ftv Love is magic, tokoh utamanya mengalami happy ending, kisahku malah malah sebaliknya. Dalam ftv ini diceritakan bahwa Amor, tokoh utamanya adalah seorang pemilik toko kue, suatu ketika dia mengantarkan kue pesanan pelanggannya, Revan untuk pacarnya. Ternyata pacar Revan selingkuh dengan bos di kantornya. Lama kelamaan hal ini terungkap, dan pacar Revan akhirnya memutuskan Revan dan lebih memilih bos nya ini. Revan merasa sakit hati dan sangat sedih. Amor tidak tega melihat Revan sedih lama-lama. Walaupun dia belum begitu kenal dengan Revan karena Revan hanya pelanggannya di took kue, tetapi  Amor tidak tega melihat Revan bersedih. Dia ingin menghibur Revan, membuat Revan tersenyum. Akhirnya dengan sembunyi-sembunyi dia selalu mengantarkan kue buatannya untuk Revan, bias dibilang Amor adalah secret admirernya Revan. Revan yang tidak tau siapa pengirim dari kue-kue yang dikirim untuknya setiap hari, menolak untuk memakan kue ini, dan teman dekatnya lah yang selalu makan kue ini.

Langsung ke poin-poinnya saja. Untuk membuat Revan move on dan melupakan mantan pacarnya ini, Amor mengenalkan  Revan kepada teman dekat Amor. Setelah itu Revan dan teman Amor jadi sering jalan berdua, ini membuat Amor merasa ada yang aneh dengan perasaannya, dia seperti tidak suka elihat kedekatan mereka. Tujuan utama dia mengenalkan Revan pada temannya mulanya memang untuk menjodohkan mereka, karena dia tidak ingin melihat Revan sedih dan selalu memikirkan mantan pacarnya yang telah menghianatinya itu. Tetapi pada akhirnya Amor malah cemburu kepada temannya. Ia akhirnya menyadari bahwa ia menyukai Revan, ia mencintainya. Namun ia hanya memendam perasaan ini untuk dirinya sendiri. Suatu ketika temannya Amor meminta Amor untuk menemaninya jalan dengan Revan, Amor pada awalnya menolak tapi karena dibujuk sama temannya ini, akhrnya dia terpaksa ikut. Mereka jalan bertiga. Revan dan temannya ini terlihat mesra, tau sendiri kan bagaimana perasaan Amor melihat mereka? Sepanjang saat Amor hanya diam dan terlihat jutek. Revan dan teman amor mengira bahwa Amor sedang PMS, makanya ia bersikap demikian. Suatu hari Revan inigin menjodohkan Amor dengan teman Revan. Mereka jalan berempat, niatnya sih mau double date. Revan dengan teman Amor dan Amor denagn teman Revan. Revan yang tidak suka dijodohkan dengan teman Revan akhirnya bersikap cuek, jutek dan menyebalkan.

Amor salah sangka, rupanya teman Amor ini tidak menyukai Revan. Dia mengetahui bahwa Amor menyukai dan mencintai Revan dari tingkahnya selama ini, dan dia memaksa Amor untuk mengaku kepadanya. Amor akhirnya mengaku kepada teman dekatnya ini. Dan sebagai teman (sahabat) yang baik teman Amor ini mau membantu Amor untuk dekat dengan Revan. Suatu malam Amor ada janji dinner dengan Revan, tapi apa yang dia lihat? Dia melihat Revan sedang memeluk mantan pacarnya dulu. Rupanya mereka telah berpacaran kembali. Kekasih Revan itu sudah putus dengan bosnya. Amor sakit hati. Tapi endingnya Amor bias berpacaran dengan Revan berkat teman Revan dan teman Amor. Juga berkat cinta Revan juga kepada Amor. Revan menyadari bahwa dia juga mencintai Amor dan dia kemudian memutuskan kekasihnya itu. Karena dia merasa Amor lah orang yang tepat untuk dia. Akhirnya mereka bersatu.

Itu adalah cerita di ftv Love is Magic, yang aku pikir sama dengan ceritaku. Hanya saja ceritaku hanya berakhir sampai Arya (sebut saja begitu) kembali lagi dengan mantan pacar dia . Arya yang sudah putus sama pacarnya ternyata belum bias melupakan pacarnya ini, padahal pacar dia sudah punya pacar lagi. Ia tetap menunggu pacarnya ini kembali kepadanya karena dia yakin suatu saat nanti mereka akan bersama lagi. Aku sebagai teman Arya tidak tega melihat Arya belum bias move on seperti ini. Suatu saat aku diberi kesempatan untuk bertemu dengan dia. Kami pergi main, tapi tidak hanya berdua, aku juga mengajak teman-temanku untuk main bersama kami. Aku akhirnya mengenalkan Arya kepada teman-temanku ini. Dan berusaha untuk menjodohkan salah satu temanku untuk Arya. Akhirnya Arya menyukai temanku ini, aku sering godain, ceng-cengin mereka. Arya jadi sering ngomongin tentang temanku ini, comment-commentan di facebook. Aku seperti cemburu karena aku merasa aku mulai sedikit terabaikan oleh kehadiran temanku ini.
Suatu hari kami main bersama lagi. Awalnya Arya memang berangkatnya sama aku, tapi disana mereka jadi semakin dekat. Sesekali aku melihat Arya beruusaha memegang tangan temanku. Tingkahku berubah jadi aneh. Aku yang tidak ingin mereka mengetahui sikapku ini pada akhirnya menyingkir dari mereka. Aku jalan-jalan sendirian di tempat itu, aku galau sendiri akhirnya curhat di telfon dengan sahabatku. Setelah itu kami pulang. Malamnya temanku sesekali juga membicarakan temanku ini, aku sedikit tidak suka. Tetapi ketika dia curhat tentang mantannya itu atau tentang gebetan dia di kotanya aku malah biasa aja. Tidak cemburu sama seperti ketika dia curhat tentang temanku.

Memang pada akhirnya mereka tidak jadian. Selang beberapa lama Arya clbk dengan mantannya itu. Aku piker aku adalah Amor yang jatuh cinta pada Revan tetapi Cuma berakhir sampai Revan clbk dengan mantannya. Ternyata aku salah, aku bukan Amor. Dia bukan Revan. Rupanya aku nggak mencintai Arya. Buktinya aku fine-fine aja Arya clbk dengan mantannya, aku malah ikut senang harapan dia akhirnya terkabul. Aku Cuma merasa cemburu sebagai sahabat ketika dia bersama temanku ini. Aku hanya nggak ingin dilupakan sama Arya. Aku hanya nggak ingin diabaikan, karena jarak kota kami yang jauh, kemungkinan memang kita nggak bisa bertemu lagi tapi setidaknya aku ingin selalu menjadi teman dia. Karena jarak yang jauh memang harus tidak mau intensitas komunikasi kita menjadi renggang, tapi aku tidak ingin dilupakan apalagi ditambah kehadiran temanku

Seperti dugaanku, dia memang tidak melupakanku tetapi dia lebih sering menghubungi temanku untuk curhat daripada sama aku, orang yang lebih dulu dia kenal dan lebih dulu sering jadi teman curhat dia. Kalian tau kan bagaimana perasaan kalian jika teman dekat kalian lebih dekat dengan teman kalian yang lain?Kebetulan aja ini adalah cowok, jadi mungkin banyak yang salah sangka kalo aku cemburu. tapi kalaupun sahabatku ini sesama cewek, aku juga akan merasa demikian.

Jadi ini bukan ftv Love is Magic karena aku tidak cemburu karena aku mencintainya. Tapi aku cemburu sebagai sahabat yang takut dilupakan.

Monday, August 6, 2012

6-8-2012

Hari ini benar-benar suatu mukjizat saya masih selamat, tidak jatuh, tidak luka, bahkan tidak tergores sedikitpun, Kejadian ini bermulla ketika saya dalam perjalanan menuju solo. Saya sudah mulai dibolehin bawa motor sendiri ke solo, ya walaupun belum punya SIM. hehe. jalan yang saya lalui sedikit sepi jadi saya menjalankan mootor dengan kecepatan lumayan tinggi. Tetapi dalam arah yang berlawanan ada sebuah mobil yang nyalip sehingga memenuhi jalan. akhirnya mau tidak mau saya harus mengurangi kecepatan motor saya. Seketika motor saya serasa terlempar ke depan, tangan saya sudah lepas dari stangnya, benar-benar seperti terbang. alhamdulillah keseimbaangannya masih terjaga sehingga ini tidak berlangsung lama dan saya tidak jatuh. Saya penasaran apa yang membuat motor saya tadi seperti itu, saya lihat dari balik spion,  ternyata dibelakang saya ada seseorang jatuh dari motornya. saya baru tahu, ternyata saya baru saja ditabrak oranng ini. Tetapi berkat perlindungan Allah, saya baik-baik saja. motor saya pun aman, tidak jatuh dan pecah walaupun ditabrak dengan kencang dari belakang. dan orang yang nabrak saya malah jatuh sendiri. rupanya orang ini juga melaju dengan kencang di belakang motorku dan dia tidak bisa mengendalikan motornya ketika saya haarus memelankan kecepatan saya.
Saya bersyukur sekali masih diberi keselamatan oleh Allah untuk yang kesekian kalinya. terima kasih ya Allah berkat perlindunganmu, terima kasih ya Allah.. Engkau telah menjagaku :)

Sunday, June 3, 2012

Dasar Kefilsafatan


PEMBAHASAN

DASAR-DASAR KEFILSAFATAN ILMU/ HAKEKAT ILMU

Dasar-dasar kefilsafatan ilmu ada tiga macam, yaitu dasar ontologis, epistemology, dan axiology.

A.     DASAR ONTOLOGIS
Dasar ontologis ini menjadi landasan pemikiran manusia untuk mengetahui tentang apa yang diinginkan sesungguhnya dari segala sesuatu yang ada di luar manusia.
Ontology sebagai bagian dari metafisika yang mempelajari sebagai hal ada sebagai ada dalam alam ini telah melahirkan beberapa penafsiran antara lain:
1.Supranaturalisme
Faham ini mengungkap bahwa dalam alam terdapat wujud-wujud gaib (supranatural) yang bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa daripada alam nyata. Faham ini muncul dalam kepercayaan animisme yaitu kepercayaan adanya roh-roh yang bersifat gaib pada benda-benda seperti pada batu, pohon, air dsb.
2.Naturalisme
Faham ini menolak adanya faham supranaturalis dan sebaliknya melahirkan faham apa yang disebut materialisme yang mengungkapkan bahwa gejala alam tidak disebabkan oleh pengaruh kekuatan-kekuatan yang bersifat gaib tetapi oleh kekuatan yang terdapat dalam alam itu sendiriyang dapat dicari atau diketahui.
B.     DASAR EPISTEMOLOGIS ILMU
1.Pengetahuan
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang persoalan-persoalan pengetahuan. Sebagian besar filosof berpendapat bahwa epistemology merupakan penyelidikan filsafati terhadap persoalan-persoalan pengetahuankhususnya kemungkinan asal mula validitas sifat dasar dan aspek-aspek pengetahuan lainnya yang saling berkaitan.
Epistemology terkait dengan metodologi dan logika. Epistemology masuk ke dalam metodologi terkait dengan tata cara dan teknik-teknik untuk memperoleh sejenis pengetahuan yaitu pengetahuan ilmiah. Sedang epistemology masuk ke dalam logika terkait dengan azas-azas dan penyimpulan yang sah.
Persoalan utama yang dihadapi oleh tiap epistemology pengetahuan pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar dengan memperhitungkan aspek ontologia dan axiologis masing-masing. Demikian juga bagaimana menyusun pengetahuan yang benar untuk menjawab permasalahan-permasalahan tentang dunia emperis yang akan digunakan sebagai alat untuk meramalkan dan mengontrol gejala alam.
Pada tahap awal manusia memperoleh pengetahuan yang bersifat mitos, sedang pada tahap selanjutnya ditandai oleh usaha manusia untuk mencoba menafsirkan dunia ini yang memiliki keterkaitan dengan manfaat praktis. Demikian seterusnya berkembangnya pengetahuan yang berakar pada pengetahua berdasarkan akal sehat (comman sense) yang didukung oleh metode coba-coba (trial and error)
Pengetahuan ilmiah tidak sukar untuk diterima sebab didasarkan pada akal sehat yang terdidk. Pengetahuan ilmiah tidak sukar untuk dipercaya sebab dapat diandalkan meskipun tidak semua masalah dapat dipecahkan secara keilmuan.
2.Metode Keilmuan
Metode keilmuan merupakan metode yang saling menempatkan dan memfungsikan 2 pola berpikir secara rasional dan empiris sebagai pendekatan dalam cara memperoleh pengetahuan yang benar atau cara memperoleh kebenaran pengetahuan.
Pola berpikir rasional hanya akan memperoleh pengetahuan yang memiliki kebenaran sementara (hipotesis) yang masih harus diuji kebenarannya secara signifikan dengan cara empiris. Apabila pengujian secara empiris mendukung hipotesis tersebut, maka hipotesis tersebut adalah benar secara keilmuan. Sebaliknya hipotesis tersebut akan ditolak bukan sebagai kebenaran keilmuan bila pengujian secara empiris tidak mendukung penyatuan yang dikandungnya.
Dengan demikian ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersususn secara logis dan sistematis dan telah teruji kebenarannya.
3.Dimensi Ilmu
Dimensi ilmu adalah tinjauan dari segi makna yang menunjuk dari masing-masing bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari suatu pokok persoalan tertentu. Tinjauan ini terkait dengan pengertian ilmu yang memandang bahwa ilmu adalah suatu pranata kemasyarakatan, suatu kekuatan kebudayaan dan permainan.

Dari tinjauan dimensi ilmu dapat terangkum tema dimensi ilmu :
Ø  Cabang ilmu
a.       Dimensi ekonomik
b.       Dimensi linguistic
c.       Dimensi matematis
d.       Dimensi politik
e.       Dimensi psikologis
f.        Dimensi sosiologis
Ø  Pengetahuan reflektif abstrak
a.       Dimensi filsafati
b.       Dimensi logis
Ø  Aspek Realitas
a.       Dimensi kebudayaan
b.       Dimensi sejarah
c.       Dimensi kemanusiaan
d.       Dimensi rekreasi
e.       Dimensi system, dll
4.Struktur Umum
Ilmu sebagai sekumpulan pengetahuan sistemati terdiri dari berbagai unsur yang saling berkaitan dan menjadi dasar teoritis yang member penjelasan dari sesuatu yang dimaksud di dalamnya. Unsur-unsur tersebut meliputi:
a.      Sasaran atau Objek pengetahuan ilmiah
Setiap cabang ilmu khusus mempunyai objek sebagai proper objek yang dapat dibedakan sebagai objek material dan objek formal. Objek material adalah fenomena yang ditelaah oleh ilmu, sedangkan objek formal adalah persoalan pokok tertentu yang dibahas dalam ilmu/ pengetahuan ilmiah.


b.      Pernyataan
1.       Deskripsi
Pernyataan yang bersifat deskriptif tentang susunan peranan dari fenomena yang terkait dalam ilmu anatomi, geografi.
2.       Preskripsi
Berupa petunjuk-petunjuk tentang apa yang seharusnya dilakukan terhadap fenomena yang terkait seperti dalam cabang-cabang ilmu social, misalnya ilmu pendidikan dan ilmu administrasi.
3.       Eksposisi pola
Merupakan bentuk pernyataan-pernyataan yang memaparkan pola-pola dalam sekumpulan sifat, cirri atau proses lainnya dari fenomena yang terkait seperti dalam antropologi dapat dipaparkan tentang pola-pola kebudayaan dari berbagai suku bangsa.
4.       Rekonstruksi historis
Merupakan bentuk pernyataan yang menggambarkan dengan penjelasan atau alas an yang diperlukan pertumbuhan sesuatu hal missal pada masa lampau yang jauh lebih baik secara alamiah atau karena campur tangan manusia seperti historiografi, ilmu purbakala dan haleontologi.
Di samping 4 bentuk pernyataan tersebut, terdapat pula proposisi-proposisi yang dibedakan menjadi azas, kaidah dan teori ilmiah.
1.       Azas ilmiah/ prinsip
Merupakan proposisi yang mengandung kebenaran umum berdasar fakta-fakta yang telah diamati.
2.       Kaidah ilmiah
Suatu proposisi yang mengungkapkan keajegan atau hubungan tertib yang dapat diperiksa kebenarannya diantara fenomena sehingga umumnya berlaku pula fenomena yang sejenis seperti hukum gaya berat dari Newton.
3.       Teori ilmiah
Kumpulan proposisi yang saling berkaitan secara logis untuk member penjelasan tentang sejumlah fenomena seperti teori Darwin tentang evolusi organisme.
5.Penggolongan/ Klasifikasi Ilmu/ Organisasi Pengetahuan
Penggolongan/ klasifikasi ilmu merupakan pengetahuan secara sistematis untuk menegaskan definisi suatu cabang ilmu, menentukan batas-batasnya, menjelaskan hubungannya dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Organisasi pengetahuan tersebut membagi ilmu secara sistematis berdasar ragam dan jenisnya.
Ø  Berdasarkan ragam ilmu dibedakan :
a.       Ilmu teoritis seperti fisika
b.       Ilmu praktis seperti etika
Ø  Berdasarkan jenis ilmu dibedakan :
a.       Ilmu matematis
b.       Ilmu-ilmu fisis
c.       Ilmu-ilmu geologis
d.       Ilmu-ilmu psychologis
e.       Ilmu-ilmu social
f.        Ilmu-ilmu linguistic
g.       Ilmu-ilmu interdesiplinair
Ø  Berdasarkan pembatasan bidang-bidang yang telah ditelaah:
a.       Ilmu-ilmu alam
b.       Ilmu-ilmu social

C.     DASAR AXIOLOGIS
Axiologis merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang persoalan-persoalan nilai dan karenanya sering disebut filsafat nilai.
Ada kesejajaran antara etika dan estetika karena keduanya bersangkutan dengan nilai, dimana etika bersangkutan dengan nilai moral dan estetika dengan nilai non moral.
Etika dalam perkembangannya melahirkan berbagai arti ganda, diantaranya:
·         Suatu pola umum tentang cara hidup
·         Suatu kumpulan aturan-aturan tentang tingkah laku atau kode molar
·         Penyelidikan tentang cara-cara hidup dan aturan-aturan tingkah laku
Konsep yang paling utama dalam etika adalah moralitas. Dengan ini dimaksudkan suatu kumpulan gagasan-gagasan yang secara relative formal tentang apa yang merupakan perilaku benar dan salah yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan sosialnya.
Kai Nielsen dalam bukunya Etics, Problems of dalam The Encyclopedia of Pilosophy (1967) membagi etika dalam dua macam yaitu etika normative dan meta etika. Etika normative sering disebut etika substansif menjuk pada kumpulan dari pernyataan-pernyataan etis atau pembahasan norrmatif yang sesungguhnya dari filosof moral. Sedangkan meta etika yang disebut pula sebagai etika analitis, etika kritis, etika teoritis, epistemologis dari etika dan logika dari etika menunjuk pada pembahasan mengenai arti-arti atau pemakaian-pemakaian dari istilah-istilah moral dan ucapan-ucapan tentang sifat dasar dan konsep-konsep moral.
Estetika adalah studi ilmiah yang berkaitan dengan salah satu dari hal-hal yang meliputi keindahan dan kejelekan, hal yang indah dalam alam dan seni, hal yang estetis, seni, cita rasa, patokan-patokan nilai, nilai bukan moral, benda estetis dan pengalaman estetis.
Estetika ilmiah atau estetika modern adalah penelaah intelektual yang sangat beragam yang memanfaatkan semua ilmu yang relevan dan sesuatu sumber lain untuk menerangi tentang seni dan peranannya yang berubah-ubah dalam peradaban.
Dasar axiology ini menjadi landasan untuk mengetahui apakah nilai pengetahuan tersebut bagi manusia atau untuk mengetahui hakekat nilai pengetahuan yang diperoleh yang bisa diharapkan menjadi landasan moral bagi kehidupan manusia. Nilai pengetahuan yang diperoleh manusia tidak seutuhnya memberikan kegunaan seperti yang diinginkan oleh manusia. Nilai ilmu juga dapat membawa malapetaka bagi manusia, seperti penciptaan bom.
Pada dasarnya ilmu bersifat netral. Ilmu tidak mengetahui sifat baik dan buruk, si pemilik pengetahuan itulah yang harus mempunyai suatu sikap yang menunjuk mana yang akan ditempuh dalam memanfaatkan ilmu yang bersifat netral tersebut, dengan kata lain netralisasi ilmu hanya terletak pada dasar epistemologisnya saja.
Secara ontologis dan axiologis ilmuan harus mampu menilai antara yang baik dan buruk, yang pada hakekatnya mengharuskan dia menentukan sikap.
1.Tanggung jawab seorang ilmuan
a. ilmu merupakan hasil karya yang bersifat individual namun komunikasi dan penggunaan ilmu adalah bersifat social
b. kreativitas individu yang didukung oleh system komunikasi social yang bersifat terbukamenjadi proses pengembangan ilmu yang berjalan sangat efektif.
c. seorang ilmuan mempunyai tanggung jawab social karena ia adalah warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung di masyarakat dan mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.
d. ilmuan bertanggung jawab agar produk keilmuan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Salah satu sendi masyarakat modern adalah ilmu an teknologi dan dalam hal ini ilmuat tidak boleh picik an menganggap ilmu dan teknologi itu alpha dan omega dari segala-galanya. Masih terdapat kebenaran-kebenaral lain disamping kebenaran keilmuan yang melengkapi harkat kemanusiaan yang hakiki. Bila kaum keilmuan konsekuen dengan pandangan hidupnya baik secara intelektual maupun secara moral, maka salah satu penyangga masyarakat modern itu akan berdiri dengan kukuh. Berdirinya pilar penyangga keilmuan ini merupakan tanggung jawab social seorang ilmuan.
2. Penerapan Ilmu Pengetahuan dalam Masyarakat
a. Ilmu pengetahuan dan life world
1)      Permasalahan
Melalui C.P Snow dalam bukunya The Two Cultures, kita boleh membuat pembedaan yang cukup jelas antara dunia ilmu pengetahuan dan life world. Dunia ilmu pengetahun adalah dunia dunia objektif, universal, rasional. Sedangkan life world adalah dunia sehari-hari yang subjektif, praktis dan situasional.
Dampak ilmu pengetahuan terhadap life-world masyarakat diklasifikasi ke dalam dua kategori. Yang pertama dampak intelektual langsung terutama cara perubahan pandang tradisional terhadal realitas. Yang kedua dampak tidak langsung, melalui mediasi teknik-teknik ilmiah terutama teknik-teknik produksi dan organisasi social.
2)      Dampak intelektual
Penelitian antropologi membuat kita sadar akan banyaknya kepercayaan tak berdasar yang mempengaruhi kehidupan masyarakat tradisional. Penyakit dianggap berkaitan dengan sihir, panen gagal dianggap karena dewa marah atau ulah seta, dan sebagainya. Semua kepercayaan diatas telah lenyap. Selain karena alasan perikemanusiaan, ilmu pengetahuan dilihat sebagai salah satu factor paling menentukan. Satu per satu gejala alam diterangkan dengan ilmu pengetahuan.
Secara umum, ada 4 hal baru dari ilmu pengetahuan yang menyebabkan lenyapnya kepercayaan-kepercayaan tradisional.
Yang pertama, pengamatan lawan otoritas. Ilmu pengetahuan menuntut agar orang tidak mudah percaya begitu saja pada tradisi atau otoritas tapi percaya pada pengamatan dengan teknik-teknik yang rasional.
Kedua, otonomi dunia fisik. Selain percaya pada pengamatan sendiri, ilmu pengetahuan juga berangkat dari suatu filosofi tentang alam sebagai sesuatu yang otonom, yang memiliki hukumnya sendiri. Dunia fisik mengikuti hokum-hukum fisika, tidak ada pengaruh roh-roh halus.
Ketiga, disingkirkannya konsep tujuan. Lain dari agama, ilmu pengetahuan hanya mengenal sebab efisiensi dari suatu peristiwa. Jika diajukan suatu pertanyaan seperti mengapa banyak orang meninggal karena kangker, para dokter tidak akan menjawab supaya kita mengenal rencana Tuhan (ini sebab final, tujuan), melainkan hal-hal yang menyebabkan kangker.
Keempat, tempat manusia dalam alam.
3)      Dampak social praktis
Ilmu pengetahuan memungkinkan kita melakukan berbagai hal. Jika saya tau bahwa kausalitas merupakan hokum yang terdapat dalam alam, maka teori itu tidak hanya menjadi pengetahuan saya, melainkan juga mendorong saya untuk memprediksi munculnyta suatu akibat setelah mengetahi sebab, yang memungkinkannya pula dilakukan antisipasi yang diperlukan untuk menghadapi akibat tersebut.
Oleh kerna itu, teori ilmiah di satu sisi dapat menjadi theory of knowledge, di sisi lain menjadi theory of action.
4)      Watak intelektual
Proses pengambilan keputusan berdasarkan diskusi yang bebas mengandaikan satu hal, yaitu bahwa setia[ orang mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan masyarakat ilmiah pada umumnya, yaitu taat pada rasio. Inilah watak intelektual nomor satu dan satu-satunya. Cirri-cirinya adalah:
Pertama, adanya keinginan untuk mengetahui fakta-fakta penting dan keengganan untuk menyetujui ilusi-ilusi yang menyenangkan (yang disajikan oleh ajaran-ajaran fanatic, dukun-dukun dan minuman keras atau obat bius)
Kedua, menjunjung tinggi keterbukaan. Ilmu pengetahuan selalu didasarkan pada pengamatan.
b.Ilmu pengetahuan dan politik
ilmu sosial dan politik terkait dengan telah berhasilnya ilmu pengetahuan melalui teknik ilmiah menjadi sarana bagi pengembangan kekuasaan dan control terhadap masyarakat.
Fakta teknik ilmiah dan pelaksanaan kekuasaan absolute:
1)      Teknik ilmiah dan kekuasaan
Teknik ilmiah dan kekuasaan memiliki hubungan yang sangat erat, contohnya antara praktek oligarki dan perang. Oligarki adalah system apa pun dengan kekuasaan tertinggi hanya dimiliki sekelompok orang, misalnya orang kaya tanpa orang miskin. Golkar tanpa PDI dan PPP. Sedangkan perang merupakan suatu praktek kekuasaan dengan tujuan mengalahkan dan menghancurkan seluruh potensi musuh.
a)      Oligarki
Salah satu keunggulan dari oligarki zaman modern adalah bahwa system pemerintahan itu menggunakan teknik-teknik ilmiah untuk memperkuat organisasi sosialnya.
System ini dinilai jahat karena mengandung 2 sifat buruk yaitu sifat totaliter dan egoistis. Sifat totaliter kekuasaan oligarki memiliki jangkauan semakin luas dan intensif berkat teknik-teknik ilmiah. Sifat egoistis oligarki memperkokoh sifat buruk manusia pada umumnya yaitu lebih mementingkan kepentingan sendiri daripada kepentingan masyarakat.
Pemerintahan oligarki dewasa ini mengandung bahaya yang jauh lebih efektif dibandingkan apa yang bisa dilakukan oleh para penguasa yang deskotis sebelumnya karena teknik ilmiah dewasa ini memiliki kemampuan menundukan banyak orang.
b)      Perang
Sejarah ilmu pengetahuan hampir tidak lepas dari keterlibatan ilmuan dalam urusan perang seperti banyak ilmuan yang terlibat dalam revolusi Prancis.
2)      Demokrasi
Menata kembali suatu masyarakat yang ditentukan oleh perangkat-perangkat teknik ilmiah secara demokrasi sehingga ilmu pengetahuan tidak membawa kehancuran melainkan memberikan harapan baru bagi kehidupan manusia.
Demokrasi merupakan urgensi apabila diinginkan agar individu terlindung dari kecenderungan teknik yang memperbesar kemungkinan individu menjadi komponen mesin. Ada 3 urgensi dari diterapkannya demokrasi dalam masyarakat ilmiah yaitu:
·         Agar individu dapat melihat dirinya berguna
·         Dapat terhindar dari kemalangan yang seharusnya tidak diterimanya
·         Memiliki kesempatan untuk berinisiatif dengan segala macam cara positif yang tidak merugikan orang lain.
3)      Peranan Ilmuan
Banyak ilmuan memerankan hal yang tidak kecil dalam hal pengambilan keputusan politik baik dengan menjadi staf dalam bidang penelitian milik pemerintah maupun menjadi staf dalam lembaga konsultasi public.
Menurut J. Habermas ada 3 model hubungan keja antara kedua belah pihak yaitu pihak ilmuan dengan pihak politisi.
Pihak ilmuan adalah Decicionistic. Menurut model ini, keputusan terakhir dari suatu kebijaksanaan public berada di tangan para pemegang kekuasaan yang pada dasarnya lebih memberikan perhatian pada konflik kepentingan dan nilai. Ilmuan hanya bertugas melayani kepentingan kekuasaan sehingga kebijaksanaanya dapat dijalankan di masyarakat.
Model yang kedua adalah Technocratic model. Model kerjasama ini mengunggulkan peranan ilmuan professional. Pemegang kekuasaan tergantung pada para ilmuan yang menjadikan dirinya sebagai salah satu organ masyarakat. Asumsi dari pendekatan ini adalah kebutuhan para pemegang kekuasaan atas kemajuan teknik dan kontinuitas rasionalitas dalam pemecahan masalah teknik dan praktis.
Kesulitan utama dari pendekatan ini sebenarnya terletak dalam pandangan yang menegaskan bahwa masalah praktis dapat dipecahkan dengan pendekatan teknis. Masalah praktis disamakan dengan masalah teknis. Pemecahan atas masalah ini tidak diharapkan dari seorang teknisi sedang yang dibutuhkan adalah suatu diskusi pembahasan bersama antara pihak-pihak yang terlibat.
Komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat merupakan kunci dari fragmatic model. Inilah model ketiga dan model ini melihat bahwa antara ilmuwan dan politisi terdapat interaksi kritis dalam suatu diskusi yang dilengkapi dengan informasi dan pertimbangan-pertimbangan ilmiah. Kedua belah pihak tidak saling memanfaatkan dan menguasai. Hubungan antaranya bersifat timbal balik. Ilmuwan menasehati politisi dan politisi mendorong ilmuwan untuk memikirkan kebutuhan-kebutuhan praktis masyarakat.
Diantara ketiga model tersebut, model yang paling mendekati tuntutan bagi demokrasi adalah model fragmatis. Model Decicionistis hanya member kewenangan yang luas bagi politisi untuk mengambil keputusan. Diskusi public kalaupun ada hanya berfungsi untuk memberikan kemungkinan terbaik pada pengambilan keputusan. Menurut pendekatan ini, keputusan berada diluar diskusi public.
Sebaliknya model teknokratis justru memberikan kesempatan yang luas bagi ilmuwan. Kehidupan politik harus diatur oleh administrasi yang rasional. Ilmuwan dengan alas an itu dapat menjadi elite politik yang karena memiliki kualifikasi professional dapat menentukan sendiri segala-galanya. Oleh karena itu, baik model decicionistis maupun model technokratik sama-sama tidak memberikan tempat bagi diskusi public yang menjadi fokus perhatian dari model fragmatis. Hanya pendekatan fragmatis yang menegaskan bahwa hanya komunikasi antara ilmuwan dan pelaku politik memecahkan masalah kebutuhan-kebutuhan praktis.




TUGAS METODE ILMIAH
DASAR-DASAR KEFILSAFATAN ILMU/ HAKEKAT ILMU
Logo_UNS.GIF

DISUSUN OLEH :
1.      ANASTASIA PUTRI ARINI           ( H0511009 )
2.     PARASTUTI SAFITRI DEWI          ( H0511055 )



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012

PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pengetahuan yang merupakan produk kegiatan berfikir merupakan landasan peradaban dimana manusia menemukan dirinya dan menghayati hidup dengan lebih sempurna.
Pada hakekatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan didasarkan pada 3 masalah pokok meliputi apa yang ingin diketahui manusia, bagaimana cara memperoleh apa yang ingin diketahui oleh manusia dan nilai apa yang ingin diketahui oleh manusia.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut kelihatannya berupa pertanyaan-pertanyaan biasa, namun pada dasarnya mencakup problem-problem pokok yang asasi yang merupakan problem-problem pokok filsafati yang bersifat ontologis, epistemologis dan axiologis. Problem-problem pokok filsafati tersebut merupakan landasan-landasan kefilsafatan ilmu yang diharapkan akan member jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut yang sesungguhnya.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.       Apa sajakah dasar-dasar kefilsafatan ilmu?
2.       Apakah yang dimaksud dengan dasar ontologis, dasar epistemology, dan dasar axiologi?
3.       Apa sajakah penafsiran dalam dasar ontologis?
4.       Apa sajakah jenis-jenis epistemology ditinjau dari dimensi ilmu?
5.       Apa perbedaan antara etika dan estetika dalam dasar axiology?
C.     TUJUAN
1.       Untuk mengetahui dasar-dasar kefilsafatan ilmu
2.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dasar ontologis, dasar epistemology, dan dasar axiologi
3.       Untuk mengetahui penafsiran-penafsiran dalam dasar ontologis
4.       Untuk mengetahui jenis-jenis epistemology ditinjau dari dimensi ilmu
5.       Untuk mengetahui perbedaan antara etika dan estetika dalam dasar axiology.



KESIMPULAN
Dasar ontologis ini menjadi landasan pemikiran manusia untuk mengetahui tentang apa yang diinginkan sesungguhnya dari segala sesuatu yang ada di luar manusia.
Ontology sebagai bagian dari metafisika yang mempelajari sebagai hal ada sebagai ada dalam alam ini telah melahirkan beberapa penafsiran antara lain supranaturalisme, dan naturalism.
Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang persoalan-persoalan pengetahuan. Sebagian besar filosof berpendapat bahwa epistemology merupakan penyelidikan filsafati terhadap persoalan-persoalan pengetahuankhususnya kemungkinan asal mula validitas sifat dasar dan aspek-aspek pengetahuan lainnya yang saling berkaitan. Epistemology terkait dengan metodologi dan logika.
Dari tinjauan dimensi ilmu dapat terangkum tema dimensi ilmu :
Ø  Cabang ilmu
g.       Dimensi ekonomik
h.       Dimensi linguistic
i.         Dimensi matematis
j.         Dimensi politik
k.       Dimensi psikologis
l.         Dimensi sosiologis
Ø  Pengetahuan reflektif abstrak
c.       Dimensi filsafati
d.       Dimensi logis
Ø  Aspek Realitas
f.        Dimensi kebudayaan
g.       Dimensi sejarah
h.       Dimensi kemanusiaan
i.         Dimensi rekreasi
j.         Dimensi system, dll
Axiologis merupakan cabang filsafat yang mempelajari tentang persoalan-persoalan nilai dan karenanya sering disebut filsafat nilai.
Ada kesejajaran antara etika dan estetika karena keduanya bersangkutan dengan nilai, dimana etika bersangkutan dengan nilai moral dan estetika dengan nilai non moral.
Etika dalam perkembangannya melahirkan berbagai arti ganda, diantaranya:
·         Suatu pola umum tentang cara hidup
·         Suatu kumpulan aturan-aturan tentang tingkah laku atau kode molar
·         Penyelidikan tentang cara-cara hidup dan aturan-aturan tingkah laku
Konsep yang paling utama dalam etika adalah moralitas. Dengan ini dimaksudkan suatu kumpulan gagasan-gagasan yang secara relative formal tentang apa yang merupakan perilaku benar dan salah yang mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan sosialnya.
Estetika adalah studi ilmiah yang berkaitan dengan salah satu dari hal-hal yang meliputi keindahan dan kejelekan, hal yang indah dalam alam dan seni, hal yang estetis, seni, cita rasa, patokan-patokan nilai, nilai bukan moral, benda estetis dan pengalaman estetis.